Keep Your Life With Love

Nama saya Budiono, biasa dipanggil budi. Saya lahir di kota Surabaya, sebuah kota yang disebut-sebut sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta di Indonesia. Sejak kecil sampai dengan SMA, saya menjalani kehidupan saya di kota tersebut. Saya tinggal di sebuah kampung yang cukup dekat dengan pantai. Di karenakan oleh suhu yang cukup panas, orang-orang yang ada di kampungku tergolong orang-orang yang kasar dan cukup keras dalam menjalankan hidupnya. Banyak dari mereka yang pendidikannya berakhir hanya sampai dengan sekolah dasar saja. Jika mengingat nasib dari sebagian teman-teman ku semasa kecil, saya selalu bersyukur bisa sampai lulus dari institusi terbaik di Indonesia (Bandung Institut of Technology).

Saya lahir bukan dari sebuah keluarga yang kaya. Pendidikan terakhir ayah saya adalah SD, sedangkan Ibu sya SMP. Rendahnya tingkat pendidikan kedua orangtuaku membuat mereka awalnya bekerja sebagai buruh pabrik di dekat rumahku. Saya terikat ketika kecil pernah membantu mereka untuk melipat-lipat kertas sehingga menjadi sebuah buku. Saya tidak pernah mengeluh dengan keadaanku waktu itu, justru bersama dengan kedua orang tuaku saya sungguh bahagia. Mereka banyak memberikan inspirasi bagiku untuk bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Spirit itulah yang membuat saya sampai dengan saat ini mampu menempuh pendidikan sampai dengan pendidikan tinggi dan berkesempatan untuk ke Korea dalam rangka mengikuti IT Course Program yang diadakan oleh Ajou University.

Semenjak kecil, saya adalah orang yang sangat suka bermain sepak bola. Setiap pulang sekolah, tidak peduli dengan cuaca yang cukup panas, saya selalu bermain sepak bola. Ternyata itulah yang membuat Ibuku sampai dengan sekarang sering mengatakan kalau kulitku terbakar menjadi cokelat karena sering bermain bola. Selain bermain sepak bola, saya suka berorganisasi dan memimpin teman-temanku. Kebiasaan ini mulai saya sadari ketika saya dipercaya untuk menjadi ketua OSIS semasa SMP dan SMA. Bahkan ketika menjadi mahasiswa, teman-teman kuliahku mempercayakanku untuk menjadi Ketua himpunan. Sepak bola dan Organisasi memang selalu menjadi bagian yang berpengaruh banyak terhadap perkembangan karakter yang saya miliki.

Ketika memasuki pendidikan SMA, saya mulai merasakan bahwa saya kurang memiliki kemampuan lebih dalam berolah raga. Hal ini disebabkan oleh sakit yang pernah saya alami ketika saya masih SMP. Keterbatasan kemampuan itu membuat saya ketika itu akhirnya memutuskan untuk mencari ketertarikan yang lain dan saya menemukannya. Saya sangat tertarik untuk mengikuti olimpiade fisika di tingkat nasional, bahkan kalau bisa sampai dengan tingkat internasional. Namun sangat disayangkan cita-cita saya ketika itu tidak dapat dicapai. Saya hanya mampu menjadi juara II untuk tingkat provinsi.

Kegagalan untuk mengikuti olimpiade fisika tingkat nasional dan international ternyata tidak menjadi sebuah hambatan bagiku untuk memberanikan diri memasuki jurusan informatika ITB yang konon merupakan jurusan terbaik di institusi terbaik yang ada di Indonesia. Tuhan ternyata telah memiliki rencana rahasia tersendiri untukku. Ketika tingkat 4,akhirnya saya mampu menjadi juara di tingkat nasional untuk kompetisi software design 2007 yang diadakan oleh Microsoft dan berhak mewakili Indonesia untuk ajang World Wide Final Imagine Cup 2007 in Seoul, Korea. Sebuah perasaan bangga yang luar biasa yang saya rasakan ketika itu. Jika saya bisa mengekspresikan dalam tulisan, maka saya akan tulis “WOW…That’s really cool”. Namun sangat disayangkan, ternyata saya masih belum bisa membuat Indonesia bangga karena putra bangsanya menjadi juara dalam kompetisi tersebut.

Kini saya tidak berharap untuk menjadi juara di berbagai kompetisi, karena sekarang saya punya visi yang lebih jauh kedepan. Saya ingin memiliki perusahaan dan memimpin BUMN sehingga bisa membantu negaraku untuk menjadi bangsa yang besar dan hebat seperti Korea. Hal itulah yang membuat saya memutuskan untuk terus belajar di dunia kerja saat ini dan berencana untuk mengambil MBA di CBA.